Senin, 30 Mei 2011

Seuntai Kata Untuk Ukhtiku

Ketika aku terpana…..
Ketika aku terbuai…. 

Ketika aku jatuh dan hanyut dalam mimpi-mimpi….
Ketika itu pula ia datang…..

Ia datang sebagai hawa yang menyentakkan keterpanaanku.

Ia datang sebagai suara yang mengejutkan buaianku.

Ia datang laksana embun yang menyadarkan aku dari mimpi-mimpiku.

Wahai engkau yang datang….!
Ini, aku peruntukkan buatmu beberapa untai kata
Hadiah atas kesabaranmu terhadapku…..
Karena kaulah Ukhtiku….
Assalaamu’alaikum Wahai Ukhtiku…
Kasih…
Bagiku kau adalah ukhtiku. Itu adalah harapan dari do’a yang selalu aku ucapkan dalam setiap sujud-sujudku.
Bagiku kau adalah diaryku yang selalu mampu menampung segala gundah dan risauku.
Bagiku kau adalah bidadariku. Yang selalu senantiasa membuatku lapang ketika melihatmu.
Wahai ukhtiku…
Ambillah hatiku sebagai uji dan coba dari Tuhan untukmu.
Simpanlah hati itu dengan baik dan ikhlas, serta dudukkanlah ia disamping hatimu dan selimutilah ia dengan selimut kasih sayangmu.
Agar kelak luka-luka yang pernah tertoreh dihati itu hilang sirna tak berbekas diterpa obat cintamu.
Wahai Ukhtiku
Aku tahu bahwa aku tidaklah seperti mereka yang engkau harapkan.
Namun aku sadar bahwa engkau tahu kalau ‘aku’ bukanlah aku.
Wahai Ukhtiku
Engkau cukupkan apa-apa yang ada pada diriku ini untukmu
Engkau terima apa yang bisa aku beri.
Engkau jaga dirimu demi sebuah penantian…
Teruslah bersabar wahai ukhtiku….
Karena kelak engkau akan menemukan cinta yang sejati.
Wahai Ukhtiku..
Indah, penawar hati senyummu dikala pagi.
Sejuk, dan anggun langkahmu menjalani kehidupan yang fana.
Hati-hati bicaramu dalam memutuskan perkara.
Kebijaksanaanmu menjelaskan kecantikanmu.
Tenangmu membawa ketentraman hati ini…..
Wahai ukhtiku…
Bagiku engkau adalah lanteraku…
Engkau berikan cahayamu kala aku kegelapan…
Engkau korbankan sumbumu dalam usahamu menunjukiku jalan.
Ketika aku tidak menemukan jalan keluar, engkau bukakan pintu kehidupan baru bagiku.
Wahai ukhtiku…
Ini semua aku peruntukkan buatmu…

Semoga kamu bersyukur karena masih ada cinta dalam hatimu yang engkau peruntukkan bagi seorang insan yang sepertiku.

Semoga kau selalu kan menungguku..

Semoga kau kan selalu tabah dan merasa cukup akan diriku…


Ini semua karena….

Engkaulah Ukhtiku…. Kekasihku…..

Wassalam
Dariku untuk Ukhtiku…
Bersabar dan tersenyumlah selalu… ^_^

KETIKA HATI ITU MERASA GELISAH




Teman..
Ketika hati sedang gundah gulana, dan tatkala hati itu sedang dirudung sebuah bencana kegelisahan dan keresahan, maka kemanakah kamu akan meminta pertolongan? Jin? Syetan, Ataukah kepada manusia lainnya?

Laa Haula walaa Quwwata Illa biLlaah..( tiada kekuatan melainkan kekuatan-Nya ), lalu apakah patut kamu untuk mengambil penolong selain Allah dan ‘orang-orang yang beriman’. So, kamu udah tahu kan apa akhirnya.. yaitu KEMBALILAH KEPADA ALLAH. Ya itu adalah solusi sebaik-baiknya, seiringan dengan ‘teman’ (orang-orang yang beriman).
Entah kenapa hati itu kadang terasa gelisah dengan sendirinya, seolah-olah ada sesuatu hal yang sedang disesalkan atau tidak disenangi. Bisa jadi itu adalah bisikan dari syetan atau bisa jadi juga itu adalah sebuah insting akan sebuah perasaan yang berkaitan erat dengan persahabatan dan persaudaraan? Sewaktu hati itu sedang gelisah akan sesuatu polemik yang dihadapi, carilah ‘sandaran hati’ duniamu dan akhiratmu.
‘Sandaran’ yang mampu membuat kamu berlapang, berbagi dan saling merasakan. Dan apakah kamu tahu kemana sandaran itu harus kamu cari? Selain kepada Allah dan orang-orang yang beriman?
Sobat..
Di sini kita cuma punya dua sandaran, yaitu :

1. Allah
Ar Rahmaan, ar Rahiim, Dialah Allah Tuhan yang memiliki segala sesuatunya. Baik itu yang tanpak maupun yang tersembunyi, baik yang jelas maupun yang samar. Dialah penguasa hati, penguasa jiwa dan penguasa semuanya.
Allah..Dialah sandaran hati yang paling utama. Saat engkau dilukai, tersakiti dan merasa tersendiri, maka datanglah kepada-Nya. Rasakan dengan perasaanmu bahwa Ia sedang melihat dan mendengar keluhanmu dan yakinlah kalau Allah akan selalu menemani dan bersamamu dikala itu.
Ingatlah!.. ketika engkau dirudung kegelisahan, kegundahan dan ketersendirian, dan ketika itu pula tiada bagimu tempat berbagi dan saling merasa, maka carilah Ia. Temuilah Ia diwaktu sepimu dan ceritakanlah semuanya kepada-Nya apa yang telah terjadi.. niscaya dengan keikhlasanmu Ia akan selalu mendengar dan memenuhi segala kegalauan dan pintamu.
Walau kasih sayang dan kebersamaan-Nya tidak tanpak dengan mata, tidak terdengar oleh telinga dan tidak tercium oleh hidungmu, namun rasa cinta-Nya akan bisa engkau rasakan hanya bila engkau merasakan dengan hati dan perasaanmu.
Wahai sobatku.. bangkitlah dan lupakan apa yang sedang kamu putus asakan. Katakan pada-Nya “Tiada Tuhan selain Engkau, hanya kepada Engkaulah Hamba menyembah dan kepada Engkau jua hamba meminta pertolongan, Engkaulah Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang” dan sungguh kamu tiada sendirian hidup di dunia-Nya ini.
Pernah suatu kali seekor cacing mengeluh dan merasa risih, ia bertanya kepada ibunya,”Bu, kenapa kita diciptakan sebagai makhluk yang lemah dan menjijikkan yang tiada berguna?” Kemudian ibunya tersenyum seraya menjawab, “Nak…tingginya derajat dan besarnya harga tidaklah dapat kamu ukur dari sisi itu, namun ukurlah dari sisi “Sudah berapa banyak kebaikan kamu kepada orang lain?, Engkau lunak tapi keras, engkau menjijikkan tapi setiap potong tubuhmu diperlukan oleh para nelayan, engkau lamban, namun keberadaanmu diperhitungkan oleh petani-petani.
Sobat…
Kembalilah pada-Nya ketika kamu merasa tiada guna. Kembalilah kepada-Nya ketika kamu ditimpa kegalauan dan gundah. Kerena engkau dengan keikhlasan dan kesabaranmu adalah yang terbaik bagi-Nya dan Dia akan selalu mendengar dan tersenyum melihat kearahmu, ketika kamu datang untuk berbagi cerita dan air mata.. di dalam do’a-do’amu.
Ikhlaslah teman dan bersabarlah.. karena Allah selalu akan menemanimu.
Dan sandaran setelah Allah itu adalah :

2. Manusia diantara orang Mukmin
“Raihlah Akhiratmu tapi jangan tinggalkan duniamu”, ya.. kira-kira seperti itulah sebuah prinsip untuk menjalani hidup.
“Sandaran Hati” terbaik setelah Allah itu adalah manusia, di sana kamu akan dapat saling berbagi dan bercerita, di sana kamu akan dapat saling mengerti, memandang dan berbicara dan di sana pula kamu akan menemukan arti dari seorang ‘teman’.

Teman di kala suka dan duka, di kala kamu dihempa rasa sepi dan gundah gulana. Maka temuilah temanmu dan berbagilah tentang kegundahanmu. Teman yang baik adalah teman yang tidak akan meninggalkanmu di waktu susah dan tiada akan “datang” di waktu kamu senang. Karena ia akan selalu menemanimu dalam susah dan senang duniamu.

Maka carilah seorang teman, yang benar-benar bisa menjadi teman. Kebanyakan mereka terdapat di antara hamba-hamba-Nya diantara orang-orang mukmin yang beriman. Apakah kamu tahu, siapakah itu teman? Ia adalah seorang yang bisa menjadi obat hati di waktu hati itu gundang, menjadi kepercayaan di waktu kita butuh ‘luapan hati’, dan mejadi motivasi bagi diri dalam menempuh manis pahitnya dunia.

Namun.. waspadalah dan berhati-hatilah dalam memilih teman, karena tidak semua teman adalah ‘teman’. Jangan sampai terkecoh dan tersedot dengan bujuk rayu dan “kasih” mereka serta kegombalandan kata-kata manis yang dusta. Karena hal itu hanya akan membuat kamu lebih terpojok dan tertekan hingga kamu tiada lagi bisa merasakan kenikmatan duniamu ini.

Sobat…
Pernahkah kamu berfikir kenapa banyak remaja yang nekat sekali untuk mengakhiri hidup mereka alias bunuh diri?
Memang bukan hanya remaja yang berpotensi untuk melakukan perihal yang dibeci Allah ini. Melainkan bisa terjadi pada semua orang, kecil, muda, maupun tua. Namun tidak bisa kita pungkiri bahwasanya polemic dan problem yang memicu terjadinya hal ini banyak terdapat pada diri remaja.
Seseorang mengakhiri hidupnya dengan seutas tali hanya karena mendengarkan kata “Aku tidak suka kamu” dari mulut sang ‘kekasih’nya. Seorang anak yang masih kecil nekat untuk melompat dari lantai tiga rumahnya, karena tidak dibelikan sepeda oleh orang tuanya. Seorang kakek-kakek menghembuskan nafas terakhirnya setelah ia meminum sebotol obat nyamuk karena ia merasa tidak lagi mendapat perhatian.
Kiranya seperti itulah contoh-contoh yang pernah kita dengar dan saksikan. Masalah mereka kecil tapi mengapa harus melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah?
Klo githu….Mari kita lihat lebih dalam:
a. Seorang ABG gantung diri karena kecewa dengan sang ‘pacar’
Yah… seorang ABG atau lebih umumnya kita sebut dengan remaja tidaklah terlepas dari sebuah perasaan, perasaan dari hati yang menimbulkan rasa suka, simpati, kagum, kasih dan sayang terhadap lawan jenisnya.
Kadang ia suka cemburu dan perhatian sekali sama orang yang disayanginya. Ya..pokoknya perasaan seorang remaja sangat rentan, feminisme dan tipis.
Dalam menjalani keremajaannya, seorang remaja itu kerap kali mendapat banyak tekanan dan berbagai macam perasaan (contohnya: diputusin pacar, makanya jangan pacaran..) dan hal inilah yang membuat remaja itu sering nekat dan melakukan tindakan bodoh dengan bunuh diri, katanya sih jalan pintas, (jalan pintas ke neraka kali ye..?:P)
Barangkali kita semua tahu, jika balon itu terus ditiup, ditiup tanpa henti-henti akan meledak dengan sendirinya dan kalau hal itu terjadi apalagi membawa-bawa perasaan dan hati segala ya biasanyasih akan menghasilkan tindakan-tindakan nekat seperti halnya bunuh diri, he..he..he..
So, lantas apa solusi/jarum penusuk balon itu agar mengecil dan kemmmpees..??
CURHAT (Curahan Hati), itulah jarumnya, tapi kepada siapa? Nah..disinilah letak arti pentingnya seorang teman..!!
Oh..kalau begitu Allah kita letakkan dimana dong??
OK friend, ada saatnya manusia itu merasa “kecewa dan putus asa” dengan nikmat Allah, karena mungkin juga ia lupa sama Tuhannya atau keinginannya tidak pernah terkabulkan. Klo githu jelas dong ia tidak mau ketemuan sama Tuhannya.
Sebab itu… kunci terakhirnya adalah “teman”! teman yang mau dan bisa memberikan jalan keluar, yang mau menerima dan memahami, yang mau berbagi dan saling menasehati. “Hai friend..kamu nggak usah kecewa yah..ma Allah.karena Allah itu sayaaanggg… banget ma kita, Ia Cuma sedikit nguji kamu OK. Jadi jangan kwatir friend, ujian kamu itu semuanya juga untuk menaikkan derajat kemuliyaan kamu disisi-Nya. So, jangan kayak githu lhaa… santai aja dan fresh OK..kan masih ada saya your friend dan Tuhan kita Allah swt. Apa lagi semuanya itu pasti akan berlalu”
He..he..he.. semoga semua orang bisa berteman dan menjadi teman seperti ini ya..?? agar peristiwa bunuh diri dan pelampiasan kekecewaan yang aneh-aneh tidak terjadi lagi ma kita remaja.
Mm… kesimpulannya adalah seseorang, siapapun ia, butuh seseorang yang lain untuk dapat saling berbagi dan mengerti terutama saling menasehati. Jika tidak! coba dan lihat aja..klo nggak jadi gila, pasti tewas deh bunuh diri upss… itu aja pilihannya. Huh… paham nggak? He..he..he..

Untukmu ya Ukhti yang menunggu kedatanganku

Bismillah,,,,,,

Ukhti....

Jikalau tiba saatnya bertemu...

bersabarlah dikau dengan kekuranganku....

bersabarlah dikau dengan apa yang tampak sekilas....

sesungguhnya aku ini hanyalah seseorang anak adam yang biasa-biasa saja....

yang biasa dipandang sebelah mata....



Ukhti....

Jika Allah memang memilihku tuk mendampingimu....

Kumohon....

Hendaklah dikau selalu mengingatkan diriku ini yang lemah ini....

Yang mungkin menelantarkan hak-hakmu....

Yang mungkin lupa diri dan tak tau diri....

Yang mungkin lupa akan kewajibanku ini....



Ukhti....Terimalah salamku ini....

Jagalah dirimu dengan sebaik-baiknya ukhti....

Berimanlah pada Allah swt....

dan bertakwalah pada Allah....

Patuhilah Allah dan Rasulnya....

Jangan terbawa oleh arus musuh-musuh Islam ukhti....




Ingatlah.....

Sesungguhnya Allah swt. bersama orang-orang yang sabar....



Jikalau bukan takdir kita untuk bertemu....

Doaku semoga Allah mempertemukanmu dengan Ikhwan yangl ebih baik dariku....

Yang akan membahagiakanmu di dunia dan membimbingmu menuju kebahagiaan akhirat....

Jumat, 20 Mei 2011

Bila Hati Rindu Menikah (bahagia merayakan cinta)


oleh rara ibn abu thalib,


Dear Ukhti………
apa kabar imanmu hari ini?
semoga selalu menapak maju
apa kabar hatimu hari ini?
semoga selalu bersih dari debu juga kelabu
apa kabar cintamu hari ini?
semoga selalu berpeluh rindu pada Nya…

Ukhti..
sungguh indah hidup setelah menikah
apa yang sebelumnya haram menjadi halal
semua perbuatannya mendapat pahala yang berlimpah di sisiNya
suka duka dilalui berdua
senang sedih ada yang menemani
tawa tangis pun bersama




Ukhti..
menikah adalah setengah dien,

dan ia menggenapkan dien menjadi satu…
sungguh, menikah seperti melihat dunia lain
yang tiada pernah dikunjungi sebelumnya…
apa yang tidak bisa dilihat sebelum menikah
kini tidak lagi,
seakan membuka mata kanan
yang sebelumnya belum pernah dibuka
begitu luas, begitu indah,
hingga Rasul pun menyunnahkan suatu pernikahan ini:

“bukan termasuk  ummatku, jika ia berkeinginan tidak menikah…”



Ukhti..
menikah adalah keputusan besar dari suatu perjanjian berat
pernah ada yang berkata..
“saat akad diucapkan Arsy tertinggi berguncang karena suatu perjanjian
berat diucapkan, karena itu saat akad terjadi ada tangis disana..tangis
suka, tangis duka…”
Allah menjadi saksi karena Dia Yang Maha Melihat lagi Menatap
dan setiap undangan yang datang akan mendoakan pernikahan ini

Ukhti..yang sedang menanti “terkasih”
nanti-lah dengan sabar…
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu
siapkan dirimu, hatimu..
sangat mudah bagiNya memberikan “terkasih” untukmu
ataupun tidak berharap
dan mintalah padaNya..
pemilik alam raya dan pencipta “terkasih”mu



Ukhti..yang sedang menjelang akad
berdoa-lah selalu padaNya
penentu segalaNya…
mohon petunjukNya jika “terkasih” adalah yang terbaik untukmu
kemudahan, juga kelancaran dalam peristiwa besar nanti
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu..
siapkan dirimu, hatimu..



Ukhti..yang telah menikah
jagalah nikmatNya yang besar ini
hanya dengan izinNya dirimu dan “terkasih”mu bersatu,
tiada yang lain…
jadilah penyejuk hati dan pandangannya..
menjadi istri sholehah dambaan..


Ukhti..
bahagiamu adalah bahagiaku
sedihmu juga sedihku
tawamu, tawaku juga
tangismu adalah tangisku
semoga Allah Yang Maha Indah,
memudahkan langkah ini..
memberikan yang terbaik menurutNya
dan menjadikan wanita dan istri juga ibu sholehah…




Curahan Hati Seorang Ikhwan




Kami sulit menahan pandangan mata ketika
melihat kalian, apalagi jika kalian
diamanahkan ALLAH kecantikan dan postur
yang ideal, kami semakin susah untuk
menolak agar tidak melihat kalian,
karena itu lebarkanlah pakaian kalian,
dan tutupilah rambut hingga ke dada
kalian dengan kerudung yang membentang.
Kami juga sulit menahan pendengaran kami
ketika berbicara dengan kalian, apalagi
jika kalian diamanahkan oleh ALLAH suara
yang merdu dengan irama yang mendayu,
karena itu tegaskanlah suara kalian, dan
berbicaralah seperlunya.
Kami juga sulit menahan
bayangan- bayangan hati kalian, ketika
kalian dapat menjadi tempat mencurahkan
isi hati kami, waktu luang kami akan
sering terisi oleh bayangan-bayangan
kalian, karena itu janganlah kalian
membiarkan kami menjadi curahan hati
bagi kalian.
Kami tahu kami paling lemah bila harus
berhadapan dengan kalian, Kekerasan hati
kami dengan mudah bisa luluh hanya
dengan senyum kalian, Hati kami akan
bergetar ketika mendengar kalian
menangis, Sungguh ALLAH telah memberikan
amanah terindah kepada kalian, maka
jagalah jangan sampai ALLAH murka dan
memberikan keputusan.
Maha Besar ALLAH yang tahu akan
kelemahan hati kami, hanya dengan ikatan
yang suci dan yang diridhoi-Nya kalian
akan halal bagi kami.
“Lalu apa yang telah aku lakukan selama
ini…
Ya Rabb…tolong ampuni aku…untuk
setiap pandangan yang tak terjaga,
lisan yang merayu dan hati yang tak
terhijab…Ya Rabb…Engkau mengawasi kami tiap
detik, karena kasih sayangMu kepada kami
engkau perintahkan malaikat silih
berganti menemani kami siang dan malam…”

Lirik Lagu Habib Syech




Alfa Shollallah
Alfa Shollallah ‘Ala Zainil Wujud ۞ Man Sakan Thoibah Wa Khoyam Fizarud
Yaa Muhaimin Ya Salam Ya Salam ۞ Arina Wajhal Habiibi Fil Manam
Walana Fiiman Munadii Ya Salam ۞ Goiro Thohal Musthofaa Ahlil Kirom
Robbi Mati’na Bidikri Da’iman ۞ Abadan Hatta Ataa Nujuula Zaman
Robbi Anzilna Ya Alloh Ya Robbi ۞
 
Robbi Anzilna Bi Firdausi Ma’ah ۞ Ma Lana Illa Hibbi Min Qhorom
Robbana Anta Karimu Wa Mujiib ۞ Fas Tajib Haadza Du’ana Biddawam
Robbanar Dzuqna Ya Alloh Ya Robbi

ALLOHUMMA SOLLI ‘ALA MUHAMMAD


YAA ROBBI SOLLI ‘ALAIIHI WA SALIM¯ALLOHUMMA SOLLI ‘ALA MUHAMMAD
 YAA AKROMAL KHOLQI MANAQUULU
¯INQIILA ZURTUM BIMA ROJA’TUM
 WAJTAMA’AL FAR’U WAL’USHUULU
¯QUULUU ROJA’NAA BIKULLI KHOIRI
 MAA THOBA’AISYII WALA WUJUUDI
¯LAULAKA YAAZIINATAL WUJUUDI
 WALA RUKUU’I WALA SUJUUDI
¯WALA TARONNAMTU FI SHOLATII
 ‘UUDII LIYAKHDHURO MINKA ‘UUDI
¯AYAA LAYALI RRIDHO ‘ALAINA
 BIL MUSHTOFAA THOIBIL JUDUUDI
¯‘UUDI ‘ALAINA BIKULLI KHOIRI
 WA AALIHIR RUKKO’I SUJUDI
¯TSUMMA SHOLATU ‘ALA NABIINA


ASSALAMU'ALAIK


ASSALAMU’ALAIK ۞ ZAINAL ANBIYA
ASSALAMU’ALAIK ۞ ATQOL AQIYA

ASSALAMU’ALAIK ۞ AHMAD YAA HABIIBI
ASSALAMU’ALAIK ۞ TOOHA YAA TOBIIBII
ASSALAMU’ALAL ۞ MUSAFFA’IFIL QIYAMAH
ASSALAMU’ALAIK ۞ ASSALAMU’ALAIK

ASSALAMU’ALAL ۞ MUSAFFA’IFIL QIYAMAH
ASSALAMU’ALAL ۞ MUDHOLLALI BIL GHOMAMAH
ASSALAMU’ALAL ۞ MUTAWWAJI BIL KAROMAH
ASSALAMU’ALAIK ۞ ASSALAMU’ALAIK

YAA ROSULLOLLAH YAA YAA NABI ۞ LAKA SYAFAA’AH WA HADAMATHLABI
ANTAL MURTAJA YAUMAZZIHAM ۞ ISYFA’LAANA YAA KHOIROL’ANAM
ISYFA’LANA LANA YAA HABIIBINA ۞ LAKA SYAFA’AH YA ROSUULOLLAH
YAA YAA NABI YAA NABI



AHMAD YA HABIIBI


AHMMAD YA HABIIBI ۞ SALAM ALAIKA
YA ‘AUNAL GHORIIB ۞ SALAM ALAIKA
AMNUW WA SALAMUN ۞ SALAM ALAIKA
DIINUKAL ISLAMU ۞ SALAM ALAIKA
JI’TABIL QURANI ۞ SALAM ALAIKA
MIN ‘INDIRROH MAANI ۞ SALAM ALAIKA
JI’TABITAU HIIDI ۞ SALAM ALAIKA
FUZTA BITTAMJIIDI ۞ SALAM ALAIKA
WANILNAL KHOIROTI ۞ SALAM ALAIKA
FII MINAA WA’AROFATI ۞ SALAM ALAIKA
WAMAHAUNAS SAYI’ATI ۞ SALAM ALAIKA
BIROJMIL JAMAROTI ۞ SALAM ALAIKA



Ya Hana na


dzoharoddiinul muayyad ۞ bidzhuhuurin nabi ahmad
ya hana na nabi muhammad ۞ dzalikal fadhlu minallah
ya hana na

khusho bissab’il matsani ۞ wa hawa luthfal ma’ani
ma lahu fil kholqi tsani ۞ wa a’laihi anzalallah
ya hana na

min makkatillamma dzohar ۞ liajlihin syaqqal qomar
waf takhorot aalu mudhor ۞ bihi ala kullil anam
ya hana na

athyabunnasi kholqon ۞ wa ajallunnasi khuluqon
dzikruhu ghorbaw wa syarqon۞ saa iruw walhamdu lillah
ya hana na

shollu a’la khoiril anami ۞ al musthofa badrittamami
shollu a’laihi wasallimu ۞ yasyfa’ lana yaumazzihami
ya hana na




Ketika Akhwat dan ikhwan Jatuh Cinta

Suatu ketika, dalam majelis koordinasi seorang akhwat berkata pada mas’ul dakwahnya, “Akhi, ana ga bisa lagi berinteraksi dengan akhfulan”. Suara akhwat itu bergetar. Nyata sekali menekan perasaannya. Pekan lalu, ikhwan tersebut membuat pengakuan yang membuat ana merasa risih. Afwan, terus terang juga tersinggung. Sesaat kemudian suara dibalik hijab itu mengatakan, “Ia jatuh cinta pada ana”.

Mas’ul tersebut terkejut, tapi ditekannya getar suaranya. Ia berusaha tetap tenang. “Sabar Ukhti, jangan terlalu diambil hati. Mungkin maksudnya tidak seperti yang Anti bayangkan”, Sang mas’ul mencoba menenangkan terutama untuk dirinya sendiri.

“Afwan, ana tidak menangkap maksud lain dari perkataannya. Ikhwan itu mungkin tidak pernah berpikir dampak perkataannya. Kata-kata itu membuat ana sedikit banyak merasa gagal menjaga hijab ana, gagal menjaga komitmen dan menjadi penyebab fitnah. Padahal, ana hanya berusaha menjadi bagian dari perputaran dakwah ini”, sang akhwat kini mulai tersedak terbata.

“Ya sudah ana berharap Anti tetap istiqamah dengan kenyataan ini, ana tidak ingin kehilangan tim dakwah oleh permasalahan seperti ini”. Mas’ul itu membuat keputusan, “Ana akan ajak bicara langsung akh fulan”.

Beberapa Waktu berlalu, ketika akhirnya mas’ul tersebut mendatangi fulan yang bersangkutan. Sang Akh berkata, “Ana memang menyatakan hal tersebut, tapi apakah itu suatu kesalahan?”

Sang mas’ul berusaha menanggapinya searif mungkin. “Ana tidak menyalahkan perasaan Antum. Kita semua berhak memiliki perasaan itu. Pertanyaan ana adalah, apakah Antum sudah siap ketika menyatakan perasaan itu? Apakah Antum mengatakannya dengan orientasi bersih yang menjamin hak-hak saudari Antum? Hak perasaan dan hak pembinaannya. Apakah Antum menyampaikan kepada pembina Antum untuk diseriuskan? Apakah Antum sudah siap berkeluarga? Apakah Antum sudah berusaha menjaga kemungkinan fitnah dari pernyataan Antum, baik terhadap ikhwah lain maupun terhadap dakwah????“, Mas’ul tersebut membuat penekanan substansial.

“Akhi bagi kita perasaan itu tidak semurah tayangan sinetron atau bacaan picisan dalam novel-novel. Bagi kita perasaan itu adalah bagian dari kemuliaan yang Allah tetapkan untuk pejuang dakwah. Perasaan itulah yang melandasi ekspansi dakwah dan jaminan kemuliaan Allah SWT. Perasaan itulah yang mengeksiskan kita dengan beban berat amanah ini. Maka Jagalah perasaan itu tetap suci dan mensucikan”, tambahnya.

*****
Cinta Aktivis Dakwah
Bagaimana ketika perasaan itu hadir. Bukankah ia datang tanpa pernah diundang dan dikehendaki?

Jatuh cinta bagi aktivis dakwah bukanlah perkara sederhana. Dalam konteks dakwah, jatuh cinta adalah gerbang ekspansi pergerakan. Dalam konteks pembinaan, jatuh cinta adalah naik marhalah pembinaan. Dalam konteks keimanan, jatuh cinta adalah bukti ketundukan kepada sunnah Rosullulah saw dan jalan meraih ridho Allah SWT.

Ketika aktivis dakwah jatuh cinta, maka tuntas sudah urusan prioritas cinta. Jelas, Allah, Rosullah dan jihad fii sabilillah adalah yang utama. Jika ia ada dalam keadaan tersebut, maka berkahlah perasaannya, berkahlah cintanya dan berkahlah amal yang terwujud dalam cinta
tersebut. Jika jatuh cintanya tidak dalam kerangka tersebut, maka cinta menjelma menjadi fitnah baginya, fitnah bagi ummat, dan fitnah bagi dakwah. Karenannya jatuh cinta bagi aktivis dakwah bukan perkara sederhana.

Ketika Ikhwan mulai bergetar hatinya terhadap akhwat dan demikian sebaliknya. Ketika itulah cinta muncul dalam dirinya. Cinta inilah yang akan kita bahas disini. Yaitu sebuah karunia dari kelembutan hati dan perasaan manusia. Suatu karunia Allah yang membutuhkan bingkai yang jelas. Sebab terlalu banyak pengagung cinta ini yang kemudian menjadi hamba yang tersesat. Bagi aktivis dakwah, cinta lawan jenis adalah perasaan yang lahir dari tuntutan fitrah, tidak lepas dari kerangka pembinaan dan dakwah.

Suatu perasaan produktif yang dengan indah dikemukakan oleh ibunda kartini, akan lebih banyak lagi yang dapat saya kerjakan untuk bangsa ini, bila saya ada disamping laki-laki yg cakap, lebih banyak kata saya daripada yang saya usahakan sebagai perempuan yang berdiri sendiri..

Cinta memiliki 2 mata pedang. Satu sisinya adalah rahmat dengan jaminan kesempurnaan agama dan disisi lainnya adalah gerbang fitnah dan kehidupan yang sengsara. Karenanya jatuh cinta membutuhkan kesiapan dan persiapan. Bagi setiap aktivis dakwah, bertanyalah dahulu kepada diri sendiri, sudah siapkah jatuh cinta???
Jangan sampai kita lupa, bahwa segala sesuatu yang melingkupi diri kita, perkataan, perbuatan, maupun perasaan adalah bagian dari deklarasi nilai diri sebagai generasi dakwah. Sehingga umat selalu mendapatkan satu hal dari apapun pentas kehidupan kita, yaitu kemuliaan Islam dan kemuliaan kita karena memuliakan Islam.

Deklarasi Cinta
Sekarang adalah saat yang tepat bagi kita untuk mendeklarasikan cinta diatas koridor yang bersih. Jika proses dan seruan dakwah senantiasa mengusung pembenahan kepribadiaan manusia, maka layaklah kita tempatkan tema cinta dalam tempat utama. Kita sadari kerusakan prilaku generasi hari ini, sebagian besar dilandasi oleh salah tafsir tentang
cinta. Terlalu banyak penyimpangan terjadi, karena cinta didewakan dan dijadikan kewajaran melakukan pelanggaran. Dan tema tayangan pun mendeklarasikan cinta yang dangkal. Hanya ada cinta untuk sebuah persaingan, sengketa. Sementara cinta untuk sebuah kemuliaan, kerja
keras dan pengorbanan, serta jembatan jalan kesurga dan kemuliaan Allah, tidak pernah mendapat tempat disana.

Sudah cukup banyak pentas kejujuran kita lakukan. Sudah terbilang jumlah pengakuan keutamaan kita, sebuah dakwah yang kita gagas, Sudah banyak potret keluarga yg baru dalam masyarakat yg kita tampilkan. Namun berapa banyak deklarasi cinta yang sudah kita nyatakan. Cinta masih menjadi topik “asing” dalam dakwah kita. Wajah, warna, ekspresi dan nuansa cinta kita masih terkesan misteri. Pertanyaan sederhana, “Gimana sih, kok kamu bisa nikah sama dia, Emang kamu cinta sama dia?”, dapat kita jadikan indikator miskinnya kita mengkampanyekan cinta suci dalam dakwah ini.

Pernyataan ‘Nikah dulu baru pacaran’masih menjadi jargon yang menyimpan pertanyaan misteri, “Bagaimana caranya, emang bisa?”. Sangat sulit bagi masyarakat kita untuk mencerna dan memahami logika jargon tersebut. Terutama karena konsumsi informasi media tayangan, bacaan, diskusi dan interaksi umum, sama sekali bertolak belakang dengan jargon tersebut.

Inilah salah satu alasan penting dan mendesak untuk mengkampanyekan cinta dengan wujud yang baru. Cinta yang lahir sebagai bagian dari penyempurnaan status hamba. Cinta yang diberkahi karena taat kepada Sang Penguasa. Cinta yang diberkahi karena taat pada sang penguasa. Cinta yang menjaga diri dari penyimpangan, penyelewengan dan perbuatan ingkar terhadap nikmat Allah yang banyak. Cinta yang berorientasi bukan sekedar jalan berdua, makan, nonton dan seabrek romantika yang berdiri diatas pengkhianatan terhadap nikmat, rezki, dan amanah yang Allah berikan kepada kita.

Kita ingin lebih dalam menjabarkan kepada masyarakan tentang cinta ini. Sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan hasil akhir keluarga dakwah. Biarkan mereka paham tentang perasaan seorang ikhwan terhadap akhwat, tentang perhatian seorang akhwat pada ikhwan, tentang cinta ikhwan-akhwat, tentang romantika ikhwan-akhwat dan tentang landasan kemana cinta itu bermuara. Inilah agenda topik yang harus lebih banyak dibuka dan dibentangkan. Dikenalkan kepada masyarakat berikut mekanisme yang menyertainya. Paling tidak gambaran besar yang menyeluruh dapat dinikmati oleh masyarakat, sehingga mereka bisa mengerti bagaimana proses panjang yang menghasilkan potret keluarga
dakwah hari ini.

Epilog
Setiap kita yang mengaku putra-putri Islam, setiap kita yg berjanji dalam kafilah dakwah, setiap kita yang mengikrarkan Allahu Ghoyatuna, maka jatuh cinta dipandang sebagai jalan jihad yang menghantarkan diri kepada cita-cita tertinggi, syahid fi sabililah. Inilah perasaan yang istimewa. Perasaan yang menempatkan kita satu tahap lebih maju. Dengan perasaan ini, kita mengambil jaminan kemuliaan yang ditetapkan Rosullulah. Dengan perasaan ini kita memperluas ruang dakwah kita.Dengan perasaan ini kita naik marhalah dalam dakwah dan pembinaan.

Betapa Allah sangat memuliakan perasaan cinta orang-orang beriman ini. Dengan cinta itu mereka berpadu dalam dakwah. Dengan cinta itu mereka saling tolong menolong dalam kebaikan, dengan cinta itu juga mereka menghiasi Bumi dan kehidupan di atasnya. Dengan itu semua Allah berkahi nikmat itu dengan lahirnya anak-anak shaleh yang memberatkan Bumi dengan kalimat Laa Illaha Ilallah. Inilah potret cinta yang sakinah, mawadah, warahmah.

Jadi, sudah berani jatuh cinta??
==========================
=============

Diambil dari Majalah Al Izzah edisi 11/th4/Jan 2005 M

Keuntungan Menikah Untuk ikhwan


Menjalin hubungan bertahun-tahun bukan jaminan pasangan akan mengajak Anda untuk segera menikah. Banyak pria yang terlalu menikmati masa pacarannya dan tidak terlalu memikirkan untuk membawa hubungan ke arah yang lebih serius. Bahkan ada beberapa pria yang bisa dikatakan ‘fobia’ komitmen.
Tapi, menurut John Gray Ph.D, psikolog dan penulis buku Men are from Mars, Women are from Venus, ketika hati telah mantap berkomitmen, pria justru merasa lebih tentram menjalani kehidupan. Ada beberapa alasan yang dapat pria pertimbangkan untuk segera mengakhiri masa lajang.
Berikut enam keuntungan yang bisa diperoleh pria dalam perkawinan seperti dikutip dari AskMen.com:


Bikin panjang umur
Salah satu cara meningkatkan hidup lebih lama adalah dengan cara menikah. Berbagai penelitian telah menunjukkan, pria yang bahagia dalam pernikahan cenderung hidup lebih lama dari rekan-rekannya yang masih lajang.
Sebagai contoh, sebuah studi 2006 yang dilakukan peneliti di University of California berpendapat, para lajang lima kali lebih mungkin meninggal karena penyakit menular seksual, dan hampir 40% lebih cenderung meninggal karena penyakit jantung. Studi lain menunjukkan, tingkat kematian 250% lebih tinggi dialami pria lajang daripada pria yang sudah menikah.

Memberi pengalaman berharga menjadi orangtua
Memiliki anak-anak adalah alasan lain seorang pria untuk menikah. Menjadi seorang ayah adalah pengalaman dimensi kemanusiaan yang hampir diinginkan setiap pria. Dan perkawinan adalah lingkungan paling stabil dan aman untuk memulai sebuah keluarga.

Membuat pria lebih menarik
Kebanyakan wanita tertarik pada pria yang tak lagi sendiri alias sudah menikah. Mengapa demikian? Hal ini bukan berarti pria menikah bisa tertarik lagi pada wanita lain selain istrinya. Namun, dari hasil jajak pendapat, kebanyakan wanita memang lebih mengagumi pria menikah ketimbang pria lajang. Hal ini bisa menambah rasa percaya diri seorang pria.

Membawa keuntungan finansial
Ada banyak keuntungan finansial yang terkait dengan perkawinan. Sebagai permulaan, tunjangan dari perusahaan tempat bekerja akan ditambah, selain untuk pribadi, istri dan anak juga akan mendapatkan asuransi kesehatan. Suka atau tidak, setiap tunjangan dirancang oleh perusahaan untuk membuat hidup lebih mudah bagi pasangan yang sudah menikah.

Seks aman
Pria menikah pastinya bisa berhubungan seks lebih sering dari pria lajang. Itu fakta yang didukung sebuah studi yang dilakukan oleh Kinsey Institute. Hasil penelitian mengungkapkan, 23% pria tidak menikah secara berkala menikmati hidup setiap tahun tanpa seks, sementara hanya 1% dari pria menikah yang jarang menikmati seks.
Jadi, sesungguhnya akan banyak godaan bagi pria lajang untuk melakukan seks bebas dan berisiko menderita penyakit menular seksual. Tak hanya itu, penghasilan mereka juga akan habis hanya untuk menikmati kehidupan seks terlarang.

Lebih bahagia
Sebuah studi terbaru yang dilakukan di Universitas Australia menunjukkan, pria menikah lebih bahagia dibandingkan pria lajang. Bahkan, tingkat kebahagiaan pria menikah lebih tinggi 135% dari pria lajang. Dalam perkawinan, seorang pria bisa merasakan kestabilan dan dukungan yang memungkinkan dirinya untuk berhasil dalam semua aspek kehidupan lainnya.

Selasa, 17 Mei 2011

Ikhwan dan Akhwat Sejati




Ikhwan dan Akhwat yang Sejati
Seorang remaja ikhwan bertanya pada ibunya:
Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati…
Sang Ibu tersenyum dan menjawab…

ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya….
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakankebenaran…..
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa …
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu…
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya…
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan…
ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…….
Setelah itu, ia kembali bertanya…” Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu,Ibu ?”Sang Ibu memberinya buku dan berkata…. “Pelajari tentang dia…” ia pun mengambil buku itu “MUHAMMAD”, judul buku yang tertulis di buku itu…
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”. Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum:
Anakku …
Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara
Sang ayah diam sejenak sambili melihat ke arah putrinya
“ Lantas apa lagi Abi? ”, sahut putrinya
Ketahuilah putriku …
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa sabar dan syukur
Dan ingatlah …
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat kelincahannya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatannya dalam pergaulan
Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,”Pelajarilah mereka!” Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rosulullah”
“Wanita Itu Perhiasan Dunia..Seindah Perhiasan Dunia Adalah Wanita Solehah”
Mutiara Hati:

Tidak semua yang kita mahu boleh didapat. Jika Allah tidak memberi sekarang, ia akan ditunda atau diganti yang lebih baik.=)

Cerita Singkat 2




Assalamu’alaikum wr.wb

Saudara-saudariku yang aku banggakan, semoga cerita berikut dapat bermanfaat bagi temen2 yang bersedia membaca, paling tidak menimbulkan kesan dihati temen2ku sekalian,,, CEKIDOT :

Pada jaman dahulu, tinggalah 1 keluarga yang begitu harmonis dan senantiasa menggambar senyum diwajahnya. Sang suami sangat sayang kepada bidadari satu-satunya yang ia miliki di dunia dan Sang Istripun sangat menghormati dan membanggakan sesosok pemimpin keluarga yang selalu dihatinya. Mereka telah hidup seatap lebih dari 10 tahun, seorang istri belum pernah melihat suaminya mengurangi kasih sayang kepadanya. Namun suatu hari, setelah pulang dari sebuah pengajian, sang istri pun memberanikan diri untuk mengucapkan kata yang tak berani dipikirkan oleh suaminya.

Sang Istri : Suamiku…ijinkan aku meminta sedikit waktuku untukku?

Sang Suami : Adindaku sayang, Seluruh waktu dalam nafasku hanya untukmu,

Sang istri : terimakasih suamiku, aku ingin kita berpisah,,.

Sang Suami : (Bagai mendengar ledakan tangki2 Nuklir Jepang, Sang suami pun terdiam beberapa saat) dinda apa yang membuatmu berkata seperti itu?

Sang Istri : Suamiku yang selalu ada di hatiku,,, aku tak mau bersama satu rumah dengan orang yang tidak dicintai Allah Azzawajalla.

Sang Suami : Apa maksudmu dinda...bukankah kita senantiasa memujiNya setiap akhir jama’ah kita,,,bukankah disetengah malamnya kita selalu terbangun untuk mengingatnya,,,Aku sangat mencintaimu dan Dzat Yang membuatmu terlihat lebih indah di mataku.

Sang Istri : (Sang dinda menjawabnya dengan derai airmata yang keluar dari airmata)

Sang Suami : Baiklah adinda aku memberikan talak atasmu dan akan segera pergi, namun bukan dari hatimu dan jangan salahkan aku bila ku tetap mencintaimu.

Sang Istri : (Tak seperti istri tahun 2011, yang mengantar suaminya dengan bentakan, dan kata-kata yang menusuk hati, Sang Istri menyiapkan bekal makanan dan pakaian buat Sang Suami).

Mereka berdua keluar dari rumah, sang suami pun menyiapkan Kuda Arabnya untuk meninggalkan istri tercintanya. Sang Istri memberikan bekal kepada suaminya dan mengucapkan salam bercampur air mata. Sang Suami pun menjawab salam tersebut tanpa kecupan di kening seperti biasanya. Naiklah Sang Suami ke Kuda yang besar tinggi dan gagah tersebut. Karena terlalu (Saking) Sayangnya Sang Istri pun terus melihat kepergian Malaikat yang selalu menjaganya selama ini. Lima meter dari rumah, Sang Suami masih berpikir apa maksud dari kata-kata Sang Istri, kemudian mengumpat dalam hati.

Sang Suami : (Seakan tak mengenal kata syukur) ya rabb segala penguasa cinta, apa salah hamba sehingga engkau pisahkan hamba dengan istriku!!!

Disaat itu pula, Sang Suami terjatuh dari kudanya. Tak seperti kuda ecek2 yang setinggi pohon cabe, Sang Suami terjatuh dari kuda Arab yang tinggi sehingga kaki Sang Suami pun patah.

Sang Suami : Astagfirullah,,,ya Rabb....(terus merintih kesakitan)

Sang Istri : (Sang Istri yang sedari tadi melihat Sang Suami dengan tangisan sesaat itupula berubah menjadi senyuman) Alhamdulillah ya Rabb....(sembari berlari membantu suaminya)

Sang Suami : (Sang suami yang merasa sangat kesakitan, tiba2 sakitnya hilang berganti dengan rasa penasaran) Adinda apa maksud dari semua ini...Apakah engkau benar-benar benci kepadaku?

Sang Istri : Kakanda...Aku sangat mencintaiMu namun tak melebih cintaku kepada Tuhanku, selama aku tinggal bersamamu tak pernah kulihat engkau sakit atau pun merasa resah....dari pengajian tadi, seorang yang dicintai Allah adalah seorang yang pernah merasa sakit ataupun resah karena itu adalah peringatan untuk selalu mencintai Allah Azzawajallah. Kakanda maukah engkau menerimaku untuk kembali menjadi istrimu lagi?

Sang Suami : Alhamdulillah ya Rabb,,, adinda...bukannya aku tak pernah sakit namun aku tak mau kamu cemas melihatku sakit. Dan aku tak pernah resah karena engkau selalu disampingku dan selalu mendengarkan seluruh keinginanku. Adinda maukah kamu menjadi Istriku dan kembali mengisi hatiku kembali?

Sang Istri : He’em...(sambil mengaggukkan kepala).



Alhamdulillah ceritanya sudah selesei, ketika seseorang mendapatkan masalah atau merasakan sakit, bukan berarti Allah Azzawajalla membencinya justru Allah sangat menyayangi Hambanya sehingga ketika orang tersebut melakukan kesalahan atau maksiad kemudian Allah mengingatkannya dengan rasa sakit dan gelisah. Example : ni buat co...sering kita jumpa seorang co yang melotot matanya ketika melihat aurat sexy seorang ce, Nah kalo co yang disayangi Allah...5 menit,30 menit, atau 1 jam setelah insiden lototan tersebut pasti akan merasakan dampaknya seperti kemasuka gajah, atau waktu jalan kesandung sepur!!!hehe bgitu jg sebaliknya kalo kita nggg ada masalah apa setelah insiden,,,kita musti introspeksi diri,,,apa kita disayangi Allah yak!!!

Ketika Taat kepada Allah SWT menjadi SAKSI CINTA kita ( Puisi Tausiah )



Dalam kehidupan berumah tangga, kata Taat harus menjelma menjadi kenyataan
Bukan sekedar hiasan yang menumpuk dalam teori di otak kita
Taat disini adalah, semua aktifitas kita bersandar pada aturan langit
Membingkai semua itu, dalam kesadaran dalam kehidupan berumah tangga sehari-hari.
Ketika kita mampu melakukan itu semua
Maka riak, maka celupan badai dalam rumah tangga, yang kita kenal dengan nama MASALAH
Akan terselesaikan dengan sendirinya, inilah yang dinamakan proses PEMBELAJARAN menuju kedewasaan.
Karena Rumah Tangga Sholeh itu berdiri diatas Masalah yang terselesaikan dengan baik.
Karena Rumah Tangga Sholeh itu, mengurai masalah menjadi kebaikan dalam pelangi penyelesaian.
Karena Rumah Tangga Sholeh itu tidak ada dengan instant, semua melalui proses, proses menjadi dewasa, proses meredakan badai dan amukan topan, proses saling belajar dan saling memahami satu sama lain diantara suami dan istri serta anak-anak.
Maka Taat pada Allah SWT, bukan hanya hiasan dalam janji setelah akad
Maka Taat pada Allah SWT, bukan hanya imajinasi dalam hayalan sepi tentang Rumah Tangga
Karena Taat pada Allah SWT itu artinya pembuktian
Karena Taat pada Allah SWT itu artinya engkau sebagai suami harus memahami fungsi seorang qowwam
Karena Taat pada Allah SWT itu artinya engkau sebagai Istri harus memahami makna kata AMANAH
Karena Taat pada Allah SWT itu artinya engkau sebagai anak, harus memahami jiwa kebaikan orang tua.
Karena dalam kamus Rumah Tangga Sholeh, TAAT itu adalah SAKSI CINTA,pembuktiaan akan amanah Allah ini.
Inilah seni dalam berumah tangga, membingkai Taat dengan energy cinta

Selasa, 10 Mei 2011

Gadis kecilku ( 9 januari )

Gadis kecilku.....
Masih ingatkah kau diwaktu kecil kita,,,,di saat pertama kita bertemu...???
Disaat itu kulihat dirimu murung,bahkan setiap kamu lihat aku.....tak pernah rasanya kau tersenyum J wahai gadis kecilku,aku selalu teringat waktu-waktu indah saat itu....saat kita bertengkar dan akhirnya aku dimarahi Ibu guru (Ibu endang) guru biologi...subkhanallah “



Awalnya dirimu bagai bunga yang tak mau dihisap madunya oleh sang kumbang,yaitu diriku.

Surat cinta pertamaku ternyata mampu mempersatukan kita gadis kecilku....waktu itu dirimu bagai bunga yang selalu menanti kedatanganku (sang kumbang) untuk dihisap madunya....alkhamdullilah,waktu itu bahagia rasanya....ibarat pelangi yang selalu ada untuk memberi  keindahan bagi sang bumi.....damai rasanya,hari-hariku terasa indah saat kau ada dihatiku wahai gadis kecilku,senang dan semangat ketika pagi,di saat bergegas berangkat ke sekolah.....SMP N2 KEMUSU....menyimpan sejuta indah masa kecil kita.

Gadis kecilku,masih ingatkah dikala ulang tahunmu...??keberi seberkas tulisan indah dari lubuk hatiku yang paling dalam,kalau aku ini sangat menyayangimu gadis kecilku...kuberi sehelai benang untuk melindungi  badanmu dari panasnya siang,dinganya malam,,,,
Gadis kecilku,hari demi hari kita lalui bersama,susah senang,bahagia maupun sedih kit ajuga selalu bersama....alkhamdullilah “

Waktu demi waktupun berlalu gadis kecilku,tak terasa kenaikan kelas membuat kita sedikit jauh...tapi ngak papa gadis kecilku,kita masih satu sekolahan....ucapku  “ haripun berganti dan akhirnya kau meninggalkanku .....meninggalkanku karena kau harus pindah sekolah...!!!
Taukah kau gadis kecilku waktu kau tinggalkanku....?? aku bingung mencari mu...akupun sedih dan tak tau harus bagaimana..??wahai gadis kecilku.....dimana kau berada.?

Akupun  kesana kemari,menanyakan kepada seribu teman-temanmu....” wahai teman,taukah kamu sang gadis kecilku...??teman-temanmupun menjawab “aku tak tau,gadis kecilmu dimana berada...putus asa aku mencari gadis kecilku,,,,” ya Allah harus kemana aku mencari gadis kecilku....??
Haripun berganti hari dan tahunpun berganti....sekian lama aku menunggumu gadis kecilku,dah akhirnya kamu datang “ datang dengan sesuatu yang membuat aku sedih.... :-)

Bagaimanapun juga kaulah yang pertama mengisi hatiku gadis kecilku...tak mudah aku melupakan kenangan indah kita,,,,kau pernah menjadi miliku gadis kecilku...”salahkah bila sampai sekarang aku menyayangimu...??
Gini kau menjadi milik orang lain....”
jangan pernah lupakan kenangan yang kita lalui waktu itu gadis kecilku..!!! 

Dear 9 Januari __^^__ 

Minggu, 08 Mei 2011

Macam-Macam Rasa Cinta


Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan kejelekan amalan-amalan kami. Siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
Allah menciptakan berbagai macam perasaan kepada makhluk-Nya. Perasaan itu bisa menjadi ladang pahala jika kita mengaplikasikannya secara benar. Akan tetapi, jika kita salah dalam mengaplikasikannya, maka akan berujung petaka yang membawa dosa. Salah satu perasaan itu adalah cinta. Allah menjadikan indah rasa cinta yang diberikan kepada makhluk-Nya dengan berbagai bentuk ketaatan kepada-Nya.
Macam-macam rasa cinta dibagi menjadi 3 jenis, yaitu cinta yang hukumnya wajib, cinta yang hukumnya mubah (boleh) dan cinta yang hukumnya syirik. Mari kita mengenal macam-macam rasa cinta di bawah ini.
Macam-Macam Rasa Cinta

1. Cinta yang hukumya wajib
Cinta yang hukumnya wajib adalah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan mencintai apa yang dicintai oleh Allah Ta’ala yang berupa ibadah dan selainnya. Contoh cinta kepada Allah adalah engkau taat kepada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sedangkan contoh cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah engkau ittiba’, mengikuti apa yang telah dicontohkan olehnya.

2. Cinta yang hukumya mubah (boleh)
Cinta ini adalah cinta yang manusiawi, cinta yang hukumnya boleh. Contohnya seperti cinta seorang bapak kepada anaknya, cinta seorang manusia kepada temannya, cinta kepada hartanya dan selainnya.
Namun, cinta yang mubah mempunyai syarat-syarat, seperti tidak diiringi dengan rasa kehinaan terhadap yang dicintai secara total, atau tidak tunduk dan mengagungkannya. Jika menjadikannya seperti hal di atas, maka ini termasuk ke dalam pembagian yang ketiga. Dan hal ini kadarnya tidak boleh melebihi derajat cinta kepada Allah dan rasul-Nya. Apabila kadar cintanya melebihi kadar cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ini termasuk cinta yang haram.
Allah Ta’ala berfirman
“Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik”. (Q.S. At-taubah : 24)
Bagaimana kita mengetahui apakah kadar cinta seseorang pasa sesuatu melebihi kadar cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya? Hal ini dapat diketahui jika terjadi pertentangan terhadap dirinya ketika ia memilih mana yang harus ia dahulukan. Misalnya seseorang memiliki harta yang banyak. Ketika syari’at Allah memerintahkannya untuk mengeluarkan zakat dari hartanya, manakah yang ia pilih, apakah ia memilih untuk mengeluarkan zakat atau tidak mengeluarkannya. Apabila ia mengeluarkannya, maka ia telah tunduk kepada syari’at Allah. apabila ia ia tidak mengeluarkannya, hal ini lah yang disebut sebagai cinta yang haram. Karena cinta kepada hartanya melebihi kadar cinta kepada Allah dan rasul-Nya.

3. Cinta yang hukumnya syirik
Cinta yang hukumnya syirik adalah cinta kepada makhluk yang diiringi dengan ketundukan dan pengagungan. Dan ini termasuk cinta ubudiyah (cinta yang kadarnya sampai pada penghambaan) yang tidak boleh diberikan kepada selain Allah. Barangsiapa yang memalingkan cinta jenis ini kepada selain-Nya, sungguh ia telah terjerumus dalam syirik akbar.
Allah Ta’ala berfirman
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah”. (Q.S. Al-Baqarah : 165)
Segala puji bagi Allah. Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau, aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu.
Disadur dari Kitab Tahdzib Tashil Al-Aqidah Al-Islamiyah, hal.81-82 karya Syaikh Abdullah bin ‘Abdul ‘Aziz Al-Jibrin