Rabu, 18 September 2013

Sang Pemimpi [ Anak Kampung ]

Bisa dibilang dia adalah salah satu anak kampung yang sederhan, pekerja keras dan ulet. Dia dari keluarga yang sederhana dan kurang mampu jika harus mengejar cita - cita menjadi sarjana muda. Namum dengan tekat kuat dan kerja keras anak kampung itu selalu selalu dan selalu memutar otak agar bisa mengejar cita - citanya menjadi sarjana muda.

20 Juli 2007, Anak kampung itu gini lulus dari sekolah menengah kejuruan, Anak kampung itu mulai memikirkan apa dan bagaimana agar bisa melanjutkan menjadi sarjana muda...???. Waktu itu ketika azan mahrib setelah anak kampung itu sholat dan berdoa agar Allah memberi jalan agar bisa mewujudkan cita - citanya menjadi sarjana, Anak kampung itu mendatangi ayah dan ibunya,,,:( dan anak kampung itu berkata dengan kedua orang tuanya...

Ibu dan bapak yang aku sayang, gini putramu telah menyelesaikan sekolahnya,,,:) sekiranya ibu dan bapak berkenan " Apakah saya boleh melanjutkan sekolah dibangku kuliah,,,ibu dan bapak ?. " sembari memasang muka sedih dan keinginan yang kuat,,,:(

Ibu dan bapak anak kampung itu sempat kaget dan diam memikirkan keinginan putranya itu...:( kemudian sang bapak menjawab dengan nada lembut, " putraku,,,bukanya bapakmu ini tak merestuimu untuk melanjutkan sekolahmu, tapi dengan keadaan orang tuamu seperti ini, apakah mampu untuk membiayai sekolahmu dibangku kuliah nanti " :(. Sang bapak menjawab dengan dengan muka sedih :( .

sang putrapun sedih dan sedikit ada rasa kecewa setelah mendengar kata - kata dari bapaknya itu, dan kemudian ibupun berkata, " putraku...tak usah kau bersedih, saat ini mungkin kau tak bisa melanjutkan cita - citamu itu, tapi berdo'alah, semoga suatu saat cita - citamu itu bisa tercapai ", ibupun berkata sembari meneteskan air mata" :(

Dengan keteguhan hati dan sedikit rasa kecewa sang putrapun berkata ", iyaa ibu bapak,,,,maafkan putramu ini jika menginginkan sesuatu tanpa melihat keadaan bapak dan ibu " :( Doakan saja ibu dan bapakku sayang,,,semoga nanti putramu ini bisa melanjutkan sekolah dan mewujudkan cita - cita ini dan membuat bangga ibu dan bapak .

Ibu dan bapak berkata,,,pasti  ibu dan bapak mendo'akanmu putraku, do'a ibu dan bapak menyertaimu, bapak dan ibu akan berusaha agar putraku ini dapat melanjutkan sekolahnya dan menjadi kebanggaan ibu dan bapak.

------------------------------------To Be Continued--------------------------------------------------------------
Mari kita lanjutkan teman - teman cerita sang pemimpi [ anak kampung ] :D


Seminggu setelah mendengar keputusan dari ibu dan bapaknya, jikalau tidak bisa membiayai putranya melanjutkan sekolahnya, Sang putrapun meminta ijin ibu dan bapaknya untuk pergi ke ibukota bekerja mencari modal untuk biaya mewujudkan cita - citanya yaitu melanjutkan sekolahnya ke jenjang kuliah . 
Dengan berat hati dan sembari meneteskan air mata, ibu dan bapak sang pemimpi [ anak kampung ] itu memberi ijin putranya untuk berangkat bekerja mencari modal untuk melanjutkan cita - citanya ke jenjang kuliah, " putraku,,,berhati - hatilah dikalau kerja nanti, jangan lupa sholat lima waktu dan banyak - banyak berdo'a,,,maafkan ibu dan bapakmu ini yang tidak bisa membantumu mewujudkan cita - citamu putraku ". sang putrapun meneteskan air mata sembari mencium tangan ibu dan bapaknya dan berkata " tidak apa - apa ibu bapak, saat ini mungkin belum bisa, nanti insyallah lain waktu pasti bisa ko ibu bapak,,,,:( putramu berangkat dulu ibu bapak, jaga kesehatan ibu dan bapak " #Tersedu - sedu,,,

Tibalah sang putra itu diibukota, sang putra itupun menuju rumah petak di kontrakan temenya. Hari demi hari sang putra itu memasukan surat lamaran dari satu perusahaan ke perusahaan lain, di kala senggang sembari menunggu panggilan kerja sang putra itupun ikut kerja di proyek perumahan sebagai kuli banggunan bersama teman dari kampungnya. waktu itu hari jum'at dan pertama kalinya sang putra itu bekerja sebagai kuli banggunan sembari menunggu panggilan kerja dari perusahaan yang dia lamar. " Teman begitu beratnya ya bekerja di proyek,,,,harus berkotor - kotoran, mengangkat semen, pasir, batu dll lain tempat satu ke tempat yang lain '. hari demi hari, minggu demi minggu dilalui sang putra itu dengan sabar sembari menunggu panggilan dari perusahaan yang dia lamar. Akhirnya waktu itu hari selasa sebulan setelah memasukan surat lamaran, sang putra itupun dipanggil interview, training dan langsung kerja....Subkhanallah begitu senangnya putra itu :).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar